Apa itu Denormalisasi pada ERD?
Denormalisasi adalah
proses merancang basis data dengan mengorbankan sebagian struktur dan aturan
normalisasi demi performa dan kenyamanan akses data. Keputusan untuk melakukan
denormalisasi harus didasarkan pada analisis yang cermat tentang kebutuhan dan
tujuan basis data tersebut. Denormalisasi dapat menjadi alat yang kuat dalam
mengoptimalkan kinerja sistem, tetapi juga harus dikelola dengan bijak untuk
menghindari masalah konsistensi dan redundansi data yang tidak diinginkan.
Kapan Denormalisasi ERD Diperlukan?
Ada situasi di mana
denormalisasi ERD dapat menjadi solusi yang lebih baik daripada mengikuti
normalisasi yang ketat. Beberapa situasi yang mungkin memerlukan denormalisasi
pada ERD meliputi:
1. Performa
Tinggi: Ketika aplikasi perlu mengakses data dengan sangat cepat, terlalu
banyak hubungan dan penggabungan (join) antar tabel yang ternormalisasi dapat
memperlambat kueri. Dalam kasus seperti ini, beberapa tingkat denormalisasi
dapat membantu meningkatkan performa.
2. Kenyamanan
Akses Data: Basis data yang sangat ter-normalisasi mungkin mempersulit akses
data, terutama ketika mengambil data dengan banyak relasi. Denormalisasi dapat
membuat akses data lebih mudah dan lebih efisien.
3. Laporan
dan Analisis: Seringkali, laporan dan analisis data memerlukan penggabungan
data dari beberapa tabel. Denormalisasi dapat mengurangi jumlah penggabungan
yang diperlukan, mempercepat proses ini.
4. Fleksibilitas
Aplikasi: Aplikasi yang perlu mengakses data dengan cara yang berubah-ubah atau
tidak terduga dapat mendapatkan manfaat dari tingkat denormalisasi yang lebih
tinggi untuk fleksibilitas.
Tantangan
Denormalisasi ERD
Meskipun denormalisasi
pada ERD dapat meningkatkan performa dan kenyamanan akses data, ini juga
membawa beberapa tantangan:
1. Redundansi
Data: Denormalisasi dapat menghasilkan redundansi data, yang dapat mempengaruhi
konsistensi data jika tidak dikelola dengan baik.
2. Kesulitan
dalam Pemeliharaan: ERD yang sangat denormalisasi dapat lebih sulit untuk
dipelihara, karena perubahan data harus diterapkan pada beberapa tempat.
3. Risiko Kesalahan Data: Jika perubahan data tidak dilakukan secara konsisten di semua tempat, dapat meningkatkan risiko kesalahan data.
Membuat ERD Sistem Informasi Perpustakaan (Normalisasi)
Dosen pengampu: Adi Rizky Pratama, M.kom
Dosen pengampu: Adi Rizky Pratama, M.kom
Tidak ada komentar
Posting Komentar