Apa itu Relation pada ERD?
Relation atau hubungan dalam
ERD adalah keterkaitan antara satu atau lebih entitas. ERD sendiri
adalah diagram yang menunjukan hubungan antar bagian dari suatu basis data,
terdiri dari tiga komponen utama: Entitas, Atribut, dan Hubungan.
Dalam
ERD, entitas merepresentasikan objek atau konsep dalam dunia nyata
yang dapat dibedakan dari objek atau konsep
lainnya. Atribut merepresentasikan karakteristik dari suatu entitas,
seperti nama, alamat, atau tanggal lahir. Hubungan merepresentasikan
keterkaitan antara satu atau lebih entitas dalam basis data.
Contoh sederhana dari ERD adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara pelanggan dan pesanan dalam suatu toko online. Dalam diagram tersebut, pelanggan dan pesanan masing-masing direpresentasikan sebagai entitas. Pelanggan memiliki atribut seperti nama dan alamat email, sedangkan pesanan memiliki atribut seperti tanggal pembelian dan jumlah total. Hubungan antara pelanggan dan pesanan direpresentasikan sebagai relasi “satu ke banyak”, karena satu pelanggan dapat memiliki banyak pesanan.
Mengapa many-to-many tidak baik digunakan untuk ERD?
Model
relasi many-to-many pada Entity Relationship Diagram (ERD) sebenarnya bisa
digunakan, tetapi terdapat beberapa kendala dan kompleksitas yang mungkin
membuatnya sulit untuk diimplementasikan dalam basis data. Beberapa alasan
mengapa many-to-many kurang disukai dalam ERD adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan
Implementasi: Many-to-many relationships dalam basis data tradisional
memerlukan penggunaan tabel pivot atau tabel perantara untuk mengatasi hubungan
ini. Hal ini dapat meningkatkan kompleksitas struktur database dan logika
query.
2. Kesulitan
dalam Melakukan Validasi: Validasi data dapat menjadi lebih sulit dalam relasi
many-to-many. Memastikan bahwa data yang dimasukkan sesuai dengan aturan bisnis
bisa menjadi tugas yang rumit.
3. Kesulitan
Memahami: Many-to-many relationships bisa menjadi sulit untuk dipahami,
terutama ketika ERD menjadi sangat kompleks. Ini dapat mengaburkan pemahaman
tentang bagaimana entitas terkait satu sama lain.
4. Kejelasan
Model: Model many-to-many dapat membingungkan bagi orang yang tidak terbiasa
dengan struktur tersebut. Ini dapat mengakibatkan masalah dalam pengembangan
dan pemeliharaan sistem, terutama jika ada pergantian personel dalam proyek.
5. Kinerja:
Model many-to-many dapat mempengaruhi kinerja database jika tidak
diimplementasikan dengan baik. Hubungan banyak-ke-banyak sering memerlukan
banyak bergabung (join) dalam query, yang dapat memperlambat kueri dan menghasilkan
kinerja yang buruk.
6. Pembatasan
Sistem Database: Beberapa sistem database mungkin memiliki pembatasan dalam
menangani many-to-many relationships. Misalnya, sistem tertentu mungkin tidak
mendukung relasi many-to-many secara langsung.
7. Normalisasi: Many-to-many relationships cenderung memerlukan denormalisasi dalam struktur database untuk mengatasi masalah yang muncul. Hal ini bisa mengakibatkan masalah dalam pengelolaan data dan konsistensi.
Untuk
mengatasi beberapa masalah yang terkait dengan many-to-many relationships,
seringkali lebih disarankan untuk menggantinya dengan dua relasi one-to-many.
Dalam kasus ini, entitas perantara (biasanya disebut sebagai tabel penengah
atau junction table) digunakan untuk menghubungkan dua entitas yang memiliki
hubungan many-to-many. Ini memisahkan hubungan many-to-many menjadi dua
hubungan one-to-many yang lebih mudah diimplementasikan dan dipahami.
Namun,
ada situasi di mana many-to-many relationships adalah cara yang tepat untuk
merepresentasikan hubungan antara entitas. Pemahaman yang baik tentang struktur
database, pengoptimalan query, dan kebutuhan bisnis yang akurat sangat penting
dalam memutuskan apakah many-to-many relationship diperlukan atau tidak dalam
ERD.
Membuat ERD Sistem Informasi Perpustakaan
Dosen pengampu: Adi Rizky Pratama, M.kom
Tidak ada komentar
Posting Komentar